LAPORAN FISIKA DASAR M0

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

NAMA : RIFKY ANDHIKA MAULANA
NPM/KELASS : 56418145
NO PERC/JUDUL PERC : M0 / MEKANIKA
TANGGAL PRAKTIKUM : 15 OKTOBER 2018
HARI/KELOMPOK : SENIN / 1IA20
KAWAN KERJA : 1) REZA AHMAD NOER ZAMAN
  2) RULY ACHMAD GEMILANG
  3) THEO MARTIN SANTOSO
ASISTEN :




UNIVERSITAS GUNADARMA












MEKANIKA
O Pengukuran
I. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari metode pengukuran panjang, massa dan rapat jenis.
2. Mempelajari penggunaan teori ralat dalam pengukuran.
3. Membandingkan beberapa metode rapat jenis.
II. Peralatan
1. Penggaris 30 cm
2. Jangka Sorong
3. Mikrometer
4. Gelas Ukur
5. Benda-benda ukur
6. Timbangan
III.Teori
Tidak ada pengukuran yang mutlak tepat atau akurat, hal ini disebabkan karena
keterbatasan manusia dan peralatan. Suatu pengukuran yang akurat dan presisi sangat
tergantung pada metode dan alat ukur yang digunakan.
Hasil pengamatan yang baik akan tidak berarti jika pengolahan data dikerjakan tidak
tepat, maka pengetahuan tentang besaran, satuan dan teori statistik sangat dibutuhkan
seorang eksperimentator. Percobaan ini melatih praktikan untuk belajar melakukan
pengukuran dengan metode yang baik, menggunakan alat ukur yang tepat, memahami dan
menggunakan teori ralat, statistik dan membandingkan beberapa metode percobaan.

Teori tambahan
Pengukuran adalah suatu bagian penting daam ilmu fisika. Dalam melakukan penelitian, pengukuran merupakan salah satu syarat yang tidak bolehditinggalkan. Tidak hanya dalam ilmu fisika, pengukuran juga sangat pentingdalam kehidupan sehari/hari. Dalam kehidupan sehari/hari banyak kegiatanyang disadari atau tidak termasuk dalam pengukuran. aktivitas mengukur menjadi sesuatu yang sangat penting untuk selalu dilakukan dalammempelajari berbagai fenomena yang sedang dipelajari. Mengukur adalahmembandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang telah disepakati.Misalnya untuk mengukur panjang suatu kabel maka kita bisa menggunakanmeteran. Dalam hal ini besaran yang dibandingkan adalah panjang dari kabeltersebut. Sedangkan besaran pembandingnya adalah meteran. Meteranmerupakan alat ukur besaran panjang yang satuannya telah disepakati.Mengukur dapat dikatakan sebagai usaha untuk mendefinisikan karakteristik suatu permasalahan secara kuantitatif. Dan jika dikaitkan dengan proses penelitian atau sekedar pembuktian suatu hipotesis maka pengukuran menjadi jalan untuk mencari data/data dan untuk memperoleh hasil /data dari suatu pengukuran yang akurat dan dapat dipercaya.

IV. Cara Kerja
A. Menentukan Volume
1. Ukurlah panjang dan diameter kawat pada 10 tempat yang berbeda.
2. Pilihlah alat ukur panjang yang sesuai untuk kawat tersebut
3. Ulangi langkah 1 dan 2 untuk kawat yang berbeda.
B. Menetukan Volume dan Rapat Jenis
1. Ukurlah panjang, lebar, tinggi dan dameter benda yang diberikan, pada 10 tempat yang
berbeda.
2. Pilihlah alat ukur yang sesuai untuk benda tersebut
3. Ulangi langkah 1 dan 2 untuk benda yang berbeda.
4. Tentukan massa dari benda-benda tersebut
5. Ukurlah volume benda pada pada percobaan B.1 dengan menggunakan gelas ukur.
V. Tugas Pendahuluan
1. Kapan seseorang dikatakan melakukan pengukuran ?
Jawab :
1. Mampu memahami alat-alat ukur yang digunakan.
2. Mampu menggunakan secara benar alat ukur yang digunakan
3. Mampu membaca alat ukur dengan benar





2. Coba anda jelaskan termasuk besaran apakah : panjang, massa, massa jenis dan
volume ? Tuliskan simbol, satuan dan dimensinya masing-masing?
Jawaban :
                         Jenis Besaran           Simbol          Satuan                  Dimensi
Panjang            Besaran pokok             L              Meter (m)                   L
Massa              Besaran pokok             m              Kilogram (kg)            M
Massa Jenis    Besaran turunan       ρ (rho)            kg/m3                   M L^ -3
Volume             Besaran turunan         V                   m3                         L^3

3. Peralatan apakah yang harus dipergunakan untuk mengukur diameter dalam sebuah
silinder berongga? Bagaimana cara mengukurnya, berapa kerapa ketelian dari alat ukur
tersebut dan sebutkan bagian-bagian dari alat ukur tersebut ?
Jawaban :
- Alat yang digunakan adalah Jangka Sorong .
- Cara mengukur dengan menggunakan jangka sorong adalah sebagai berikut :

1.    Sebelum jangka sorong digunakan, pastikan skala nonius dapat bergeser dengan bebas.
2.    Pastikan angka “0” pada kedua skala bertemu dengan tepat.
3.    Sewaktu mengukur usahakan benda yang diukur sedekat mungkin dengan skala utama. Pengukuran dengan ujung gigi pengukur menghasilkan pengukuran yang kurang akurat.
4.    Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
5.    Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, karena akan menyebabkan terjadinya pembengkokan pada rahang ukur maupun pada lidah pengukur kedalaman. Jika sudah pas, kencangkan baut pengunci agar rahang tidak bergeser, tetapi jangan terlalu kuat karena akan merusak ulir dari baut pengunci.
6.    Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan setelah jangka sorong diangkat keluar dengan hati-hati dari benda ukur.
7.    Untuk mencegah salah baca, miringkan skala nonius dampai hampir sejajar dengan bidang pandangan, sehingga akan memudahkan dalam melihat dan menentukan garis skala nonius yang segaris dengan skala utama.

-  Jangka Sorong memiliki ketelitian 0.05 mm dan 0.02 mm
-   gambar jangka sorong

4. Kenapa alat ukur yang kita pakai harus sesuai dengan standar alat ukur yang di
pergunakan secara internasional, apa syarat-syarat yang harus dipenuhi agar sebuah
alat ukur dapat di pergunakan sebagai alat ukur standart internasional?
Jawaban
Karena ada dua syarat penting yang harus dipenuhi agar bisa dikatakan sebagai alat ukur standart internasional yakni, alat tersebut telah disahkan (valid) oleh para fisikawan di seluruh dunia dan sudah terbukti dan teruji mendapatkan hasil yang akurat.

5. Apa bedanya besaran pokok dan besaran turunan ? Tuliskan contoh-contoh besaran
tersebut beserta satuan dan dimensinya ?
Jawaban :
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu. Sedangkan Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan setelah besaran pokok.

Contoh Besaran Pokok :

                     Simbol          Satuan               Dimensi
Panjang                         L             Meter (m)                L
Massa                           m           Kilogram (kg)          M
Kuat Arus Listrik            i             Ampere (A)              I
Waktu                           t              Sekon (s)                T

Contoh Besaran Turunan :

                            Simbol          Satuan           Dimensi
Massa Jenis        ρ (rho)           kg/m3          [M] [L]^ -3
Volume                   V                  m3                 [L]^3
6. Bagaimana cara menentukan massa jenis sebuah benda yang mempunyai bentuk tidak
beraturan ?
Jawaban:
1) Pertama kamu harus mengetahui massa benda tersebut dgn menimbangnya menggunakan neraca.
2) Kemudian kamu tuang air kedalam gelas ukur dan amati berapa volumenya.
3) Kemudian kamu celup benda yg tadi kedalam gelas ukur yg berisi air tadi , dan amati berapa volum air + benda tadi sekarang.
4) Hitung volum benda dgn cara hitung berapa volum air + benda dikurang volum air mula2.
5) Hitung massa jenis dgn cara hitung massa benda dibagi volum benda.

7. Apa gunanya anda melakukan pengukuran atau percobaan berulang?
Jawaban :
Kegunaan dari melakukan percobaan berulang adalah untuk mengoreksi pengukuran kita apabila kita kurang teliti dan terdapat kesalahan pada percobaan kita sebelumnya. Hal, seperti ini sangat wajar dilakukan karena untuk memastikan hasil dari pengukuran kita 100% benar  tanpa ada sedikit kesalahan.

Komentar