PROSA LAMA

Assalamualaikum WrWb,

Saya Reza Ahmad Noer Zaman di kesempatan kali ini saya akan memberitahukan pengertian dan contoh prosa lama.

Sebelumnya saya menulis ini karna ada tugas kampus yaitu menuliskan salah satu prosa lama,dimana Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan, disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Setelah agama dan kebudayaan Islam masuk ke indonesia, masyarakat menjadi akrab dengan tulisan, bentuk tulisan pun mulai banyak dikenal.
ciri ciri prosa lama
1. Statis, lamban perubahannya
2. Istana Sentris, bersifat kerajaan
3. Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng
4. Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab
5. Tidak ada pengarang atau anonim

dan saya memilih dongeng yang berjudul Purbasari dan Lutung Kasarung. langsung saja ya kita ceritakan.

Di Kerajaan Pasir Batang Anu Girang, hiduplah seorang raja yang bernama Tapa Ageung dan permaisurinya, Nitisuri.
Mereka mempunyai tujuh orang putri yakni Purba Rarang, Purba Dewata, Purba Kencana, Purba Manik, Purba Endah, Purba Leuwih, dan Purba Sari.
Suatu hari, Tapa Ageung hendak bertapa, ia kemudian menyerahkan kerajaannya pada putri bungsunya, Purba Sari.
Karena Purba Sari masih kecil, untuk sementara perwalian dipegang oleh putri tertua, Purba Rarang.
Tapi, Purba Rarang membenci Purba Sari.
Tanpa sepengetahuan raja, Purba Rarang kemudian melumuri Purba Sari dengan jelaga hitam sampai mirip monyet dan kemudian menyuruhnya tinggal di hutan.
Sementara itu di kahyangan, seorang pangeran tampan bernama Guru Minda dibuang ke dunia, karena ia ingin menikahi seorang putri di bumi.
Guru Minda kemudian turun ke bumi dengan menjelma mirip Lutung Kasarung atau monyet.
Lutung Kasarung kemudian ditangkap oleh pengawal kerajaan agar bisa menjadi teman Purba Sari di hutan.
Rupanya, Lutung Kasarung mengagumi kecantikan Purba sari.
Dengan kesaktiannya, Lutung Kasarung kemudian membangun istana untuk Purba Sari.
Lutung Kasarung juga mengubah Purba Sari kembali cantik.
Purba Rarang kesal mengetahui Purba Sari kembali cantik.
Purba Rarang pun kemudian menyuruh Purba Sari untuk membendung sungai besar dan menangkap banteng liar.
Kalau gagal melaksanakan dua perintah itu, maka Purba Sari akan dihukum mati.
Beruntung, Lutung Kasarung bisa membantu Purba Sari menyelesaikan tantangan ini tepat pada waktunya.
Purba Rarang pun kian kesal.
Purba Rarang menantang Purba Sari berlomba cocok tanam, masak, menenun, dan merias diri.
Beruntung semuanya dimenangkan Purba Sari
Dan terakhir, Purba Rarang menantang Purba Sari memamerkan ketampanan dan kegagahan tunangannya dengan Lutung Kasarung.
Akhirnya, Lutung Kasarung memperlihatkan wajah aslinya pada Purbasari sebagai Guru Minda, seorang pangeran tampan dan gagah dari kahyangan.
Ketampanan Guru Minda jauh mengalahkan ketampanan tunangan Purba Rarang.
Purba Rarang pun kalah dan harus dihukum mati.
Namun Purba Sari mengampuninya dan membolehkan kakak-kakanya tetap tinggal di istana.
Akhirnya, Purba Sari menikah dengan Guru Minda dan memerintah kerajaan Pasir Batang Anu Girang dengan adil dan bijaksana.
Pesan Moral
Sifat pemaaf merupakan cermin seorang berjiwa santun.

· Penulis: Nurul Ihsan
· Penyunting: Nurul Ihsan
· Ilustrator: Rachman
· Desainer dan layouter: Kamil Supriatna
· Penerbit: Transmedia Pustaka (Jakarta, Indonesia)

Komentar