Tipografi menjadi salah satu istilah yang sudah tidak asing telinga seorang graphic designer. Tipografi adalah suatu teknik dalam memilih dan menata huruf dengan indah dalam suatu ruang yang tersedia.
Pada umumnya, tipografi memang tidak hanya digunakan untuk desainer saja, melainkan untuk sastra ataupun seni murni.
Sastra menggunakan tipografi puisi untuk membuat susunan katanya semakin indah dan enak dibaca. Sementara itu, seni murni menggunakannya untuk mengubah huruf menjadi sebuah bentuk karya.
Namun, tipografi saat ini memang sering digunakan oleh desainer, terutama saat membuat desain pamflet dan sebagainya.
Tipografi adalah seni atau teknik menyusun huruf dan teks dengan cara yang dapat membuatnya dapat terbaca, jelas dan menarik secara visual bagi pembacanya. Tipografi menjadi salah satu bagian penting dari desain. Pasalnya kata-kata yang sama sekalipun tetap dapat menyampaikan pesan dan kesan yang berbeda tergantung pada desainnya.
Tipografi
dalam desain grafis adalah unsur atau elemen desain yang tidak dapat diabaikan.
Agar dapat membantu dalam membuat konten yang sesuai dengan tujuan, maka
gunakan tipografi untuk menyesuaikan teks yang ada dalam desain. Baik itu untuk
membuat desain yang estetis, maupun untuk membuat teks yang dapat dibaca dan
memberi kesan tertentu yang dapat membantu brand berkomunikasi dengan
audiensnya secara efektif.Lalu, bagaimana agar pesan dalam desain tersampaikan
dengan baik?
1. Cocokkan Rasa dengan
Pesan
Hal ini diperlukan karena kita tahu
bahwa jenis huruf mempunyai makna masing-masing bisa saja suatu font tampak
bersahabat, mewah, serius atau bahkan konyol. Tapi kebanyakan font tidak cocok
untuk semua hal, maka dari itu kamu perlu menentukan jenis huruf yang paling
cocok untuk desainmu.
2. Cocokkan Rasa dengan
Pembaca
Hal
ini diperlukan karena setelah kita memilih jenis huruf yang cocok dengan tujuan
desainmu, tetapi belum tentu bahwa jenis huruf tersebut cocok dengan target
pembacamu. Kadang hal ini terjadi karena kita memilih jenis huruf dipengaruhi
oleh hubungan kultural, yang berhubungan dengan umur dan lokasi. Jadi,
sensitiflah dalam mendesain dan mintalah pendapat lain dari seorang yang pada
kelompot tersebut agar menjadi seefektif mungkin.
3. Cocokan Ukuran
Font dengan Konteks Desain
Ketika
memilih font, tingkat keterbacaan harus menjadi perhatian utama-mu. Karena pasti
kamu tidak mau membuat audiens frustasi dengan membuat teks yang teralu kecil
maupun terlalu besar sehingga menggangu. Aturan praktisnya, body
teks haruslah berukuran antara 10 sampai 12 poin untuk proyek cetak, dan 15
hingga 20 piksel untuk web (kebanyakan ukuran teks default mesin browser adalah
16 piksel). Ukuran yang ideal bisa berubah tergantung pada karakteristik dan
struktur dari setiap jenis huruf.
4. Buat Hierarchy
Sebuah
desain bagus pasti mempunyai Hierarchy yang baik, disusun dengan rapi, mudah
diarahkan, dan gampang menemukan informasi yang dibutuhkan. Hierarchy
tipografis khususnya penting untuk desain dengan banyak teks seperti
newsletter, majalah, buku, dan publikasi cetak tradisional lainnya, juga
beberapa situs web.
5. Spacing dan Alignment
Detail
bisa membentuk (atau menghancurkan) desain. Dan sebagian dari detail yang
paling berpengaruh pada desain adalah spacing dan alignment. Mereka bisa
membuat perbedaan antara desain yang membingungkan, berantakan dan sebuah
desain yang bersih, teratur.
6. Pelajari Kerning
Kerning
adalah jumlah ruang (spasi) antara sebuah huruf dengan huruf lainnya. Kerning
sering menjadi jurus terakhir untuk memastikan tipografi terlihat sehalus dan
seprofesional mungkin. Setiap font didesain dengan kerning default, tapi
biasanya setting tersebut kurang ideal untuk beberapa kombinasi huruf. Apalagi
untuk tipografi yang terlihat besar seperti headlines, kamu akan mau untuk
melakukan pengecekan visual untuk memastikan beberapa pasang huruf tidak
terlihat terlalu jauh atau berdekatan. Kemudian baru menyesuaikan kerning jika
diperlukan.
7. Batasi Jumlah Typeface & Ukuran/Gaya
Kita semua menyukai font,
tapi kamu tidak bisa menggunakannya terlalu banyak. Terlalu banyak jenis huruf
yang berbeda dalam suatu desain akan terlihat berantakan dan juga amatir. Sebagai
aturan praktis, akan lebih aman jika menggunakan tidak lebih dari tiga font
berbeda dalam suatu desain, walaupun "aturan" ini juga bisa diabaikan
tergantung konteksnya.
8. Periksa Clashin Colors dan Latar
Tipografi
biasanya tidak berdiri sendiri dalam desain. Ia berinteraksi dengan elemen
desain lain, biasanya latar belakang. Untuk kata yang dapat terlihat baik,
penting untuk teks memiliki kontras yang cukup dengan bagian desain lainnya.
Daftar Pustaka
Adieb,
Maulana. “Suka Desain? Yuk Ketahui Lebih Dalam Apa itu Topografi”. https://glints.com/id/lowongan/tipografi-adalah/#.YIEYyOgzY71
GAMELAB
INDONESIA. “Tipografi yang Baik pada Desain Grafis”. https://www.gamelab.id/news/321-tipografi-yang-baik-pada-desain-grafis
Canva.
“10 Cara Meningkatkan Tipografi pada Desain”. https://www.canva.com/id_id/belajar/10-cara-meningkatkan-tipografi-pada-desain/
Komentar
Posting Komentar