Proses
Desain Grafis
proses
adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang saling terkait yang bersama-sama
mengubah masukan menjadi keluaran. Proses desain grafis mendeskripsikan
tahapan-tahapan untuk mendesain sebuah karya. Terdiri dari lima tahapan utama,
yaitu konsep, media, ide/gagasan, persiapan data, visualisasi, dan produksi.
1. Konsep
Adalah hasil berupa
pemikiran yang menentukan tujuan – tujuan, kelayakan dan segment/ audience yang
dituju. Konsep bisa didapatkan dari pihak non-grafis. Antara lain : Ekonomi,
Politik, Hukum, Budaya dll. yang ingin menerjemahkan ke dalam bentuk visual.
Oleh karena itu desain grafis menjadi desain komunikasi visual karena dapat
bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.
2. Media
Untuk mencapai kriteria
ke sasaran / segment yang dituju, diperlukan studi kelayakan media yang cocok
dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media berupa cetak, elektronik, luar
ruang.
3. Ide
/ Gagasan
Untuk mencari ide yang
kreatif diperlukan studi banding, literatur, wawasan yang luas, diskusi, wawancara,
dll agar design bisa efektif diterima audience dan membangkitkan kesan tertentu
yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapat ide, diperlukan suatu ke’gila’an,
membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membenturkan / membuat
suatu hal yang konflik / paradoks.
4. Persiapan
Data
Data berupa teks atau
gambar terlebih dahulu harus kita pilih dan seleksi. Apakah data itu sangat
penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan
lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data Informatif
atau data Estetis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data
Estetis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk
desain menggunakan komputer, data 4 harus dalam formal digital / file, oleh
karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital
seperti scanner, Camera Digital akan sangat membantu. Tugas Desaier adalah
menggabungkan data informatif dan data estetis menjadi satu kesatuan yang utuh.
Tujuan desain grafis adalah untuk mengkomunikasikan karya secara visual, oleh
karena itu jangan sampai estetika mengorbankan pesan / informasi.
5. Visualisasi
Faktor yang membuat
desain menadi menarik secara visual, antara lain :
A. Pemilihan
Warna
Setelah
data kita sortir dengan skala prioritas, kini Anda dapat menentukan warna yang
cocok untuk karya Anda. Pemilihan warna dapat ditentukan dari konsep analisa
dan strategi yang telah ditentukan sebelumnya. Jika konsep warna sudah Anda
dapatkan dari proses analisa dan strategi, tentu pekerjaan Anda akan lebih
mudah dan terarah.
B. Layout
Layout
adalah usaha untuk menyusun, menata unsur – unsur grafis (teks dan gambar)
menjadi media komunikasi yang efektif. Jika data / unsur grafis dan warna yang
akan dipakai telah dipastikan sebelumnya, maka selanjutnya kita dapat melakukan
proses tata letak / layout. Namun pekerjaan layout ini memerlukan kaidah-kaidah
yang perlu diketahui seperti : Proporsi, Keseimbangan, Irama, Kesatuan, Fokus
dan Kontras. Kadang – kadang kita sulit untuk memenuhi semua kaidah tersebut ke
dalam desain. Lebih mudah jika kita fokus pada salah satu kaidah tersebut dan
kompromi dengan kaidah lainnya.
C. Finishing
Informasi
dan data estetis telah tersusun rapi, namun tetap masih kurang “wah” atau
kurang megah. Sama seperti bangunan, meskipun denahnya yang sesuai dengan
rencana, bentuknya unik tapi jika tidak ada keramik, batu alam, tanaman,
teralis atau pagar, maka bangunan terasa belum selesai / belum difinishing.
Bagitu pula Desain Grafis, agar tampilan lebih megah dan mewah perlu penambahan
detail berupa textur, efek, cahaya dan bentuk – bentuk harmonis. Dalam hal
efek, software ang baik digunakan adalah Adobe Photoshop dan Adobe After
Effectc bahkan3DStudioMax.
6. Produksi
Setelah desain selesai,
maka sebaiknya desain terlebih dahulu di proofing (Print Preview Sebelum Cetak
Mesin). Jika warna dan komponen grafis lain tidak ada kesalahan, maka desain
Anda siap diperbanyak.
Desain
Grafis Sebagai Konsep Pemecahan Masalah
Desain sebagai pemecahan
masalah Bagian penting dari proses desain berkaitan dengan mengatasi kreatif,
praktis atau ekonomi hambatan. Hal ini mungkin terdengar sederhana, tetapi
sering, masalahnya itu adalah sulit bagi kita namun ada suatu perasaan bahwa
sesuatu yang kita kerjakan akan tidak beres dengan desain. Pemecahan masalah
melibatkan bekerja melalui berbagai elemen desain dan tidak hanya membuat
asumsi seperti apa masalahnya.
Proses
Desain Grafis pada Pembuatan Animasi
Desain grafis pada
pembuatan animasi terdiri dari beberapa proses, yaitu :
1. Storyboard
Dalam storyboard, seorang
animator membuat alur cerita dari awal sampai penting. Pembuatan storyboard
sangatlah penting untuk proses selanjutnya ketika produksi, apalagi jika
pembuatan animasi dilakukan secara berkelompok. Pembuatan storyboard selain
mengenai alur cerita, tapi juga mengenai ekspresi ketika beradegan, komunikasi
dalam bentuk apapun, dan juga detil-detil lain yang bersifat menjelaskan
jalannya cerita. Storyboard yang bagus akan berpengaruh pada efektifitas pembuatan
animasi secara keseluruhan, penting!
2. Desain
karakter
Setelah alur cerita sudah
dibuat, karakter yang bermain di dalamnya harus mulai dibuat. Seperti
disebutkan diatas, ekspresi menjadi penting bagi sebuah karakter. Seringkali
animator melakukan pengambilan gambar dengan video untuk melihat refeerensi
ekspresi. Tipsnya adalah, pastikan setiap ekspresi atau sikap dapat tergambar
jelas, antara kalian ambil gambarnya sendiri atau mencari referensi ekspresi
atau kegiatan serupa melalui Youtube.
3. Masa
Produksi
Dalam masa produksi,
banyak yang perlu dilakukan. Yang pertama adalah membuat frame kunci dan in
between. Frame kunci (keyframe) adalah gambar sketch yang berisikan gambaran
besar suatu cerita, sedangkan in between adalah penyempurnaan gambar keyframe
dengan menambahkan gerakan objek dalam cerita tersebut. Setelah gambar sudah
jadi di komputer, maka proses selanjutnya adalah melakukan pewarnaan pada
objek-objek dalam setiap frame.
4. Editing
dan finishing
Tahap terakhir, dilakukan tahap
seperti menggabungkan frame-frame yang sudah dibuat, lalu memberikan suara
(jika diperlukan) dan melakukan editing pada video yang sudah jadi. Penyesuaian
dalam video editing yang diperhatikan seperti durasi, dubbing, transisi antar
frame, dan lain-lainnya.
Sumber:
https://ourscientific.wordpress.com/2019/10/19/proses-dan-teknik-dalam-mendesain-model-grafik/
https://ourscientific.wordpress.com/2019/10/19/proses-disain-grafis-animasi/
Komentar
Posting Komentar