Ragam
Layout dan Gambar Pada Desain Grafis Berbasis Web
Layout
sebuah webiste adalah pola (atau kerangka kerja) yang mendefinisikan struktur
situs web. Layout memiliki peran menyusun informasi yang ada di situs baik
untuk pemilik situs web maupun untuk pengguna. Hal ini dapat memberikan jalur
yang jelas untuk navigasi dalam halaman web dan menempatkan elemen terpenting
dari situs web di depan dan di tengah.
Layout
sebuah situs web menentukan hierarki konten yang berada di dalamnya. Konten ini
harus memandu pengunjung untuk berkeliling website, dan harus menyampaikan
pesan pembuat dengan sebaik-baiknya kepada mereka.
Memilih
sebuah layout untuk website memiliki pengaruh penting dalam menyampaikan
informasi. Layout yang buruk akan membuat pengguna frustrasi yang akhirnya
membuat mereka untuk pergi dari situs web yang sedang diakses karena tidak
menemukan apa yang mereka cari. Karenanya, pemahaman dalam pemilihan ragam
layout sebuah website haruslah diperhatikan.
Berikut
adalah dasar penggunaan ragam layout website dalam membuat media visual
berbasis web
1. Bobot
visual dan ruang negatif.
Bobot
visual dirasakan oleh orang-orang ketika beberapa objek di situs web membawa
bobot visual yang lebih kuat. Bobot visual ini dapat diinduksi dalam elemen
tertentu melalui teknik yang berbeda. Salah satunya, ruang negatif adalah yang
menarik minat kita secara langsung di sini.
Ruang
negatif (ruang yang tidak memiliki elemen apa pun) mengarahkan perhatian ke
elemen yang lebih besar dari yang lain melalui kekuatan visual yang
terkonsentrasi pada elemen tersebut. Sebagai contoh, berikut adalah contoh
bobot visual yang diciptakan oleh ruang negatif:
Ruang
antara kotak hitam dan kotak putih mengarahkan mata ke elemen sebelah kiri.
Tetapi elemen sebelah kiri sebanding dengan 4 kotak putih yang lebih kecil.
Kotak hitam membawa kekuatan visual yang lebih kuat.
2. Tata
letak situs web yang seimbang
Dalam
desain web yang seimbang, elemen-elemen yang membentuk tata letak saling
mendukung sehingga pengguna melihat konten teks dengan sama pentingnya. Selain
itu, elemen mudah dipindai dalam tata letak yang menyajikan semuanya secara
efisien. Desainnya memberikan kesan stabilitas, dan terasa sangat menyenangkan,
dari segi estetika.
Salah
satu desain seimbang yang paling populer adalah keseimbangan simetris, di mana,
mirip dengan gambar cermin, elemen visual akan terlihat sama di kedua sisi
tengah. Simetri membangkitkan keseimbangan, keanggunan, dan kesenangan. Anda
mungkin pernah merasakannya juga saat melihat arsitektur beberapa bangunan,
taman, bahkan sayap kupu-kupu.
3.
Menyediakan section untuk audiens atau fitur tertentu
Susunan
elemen yang dapat diubah artinya pengguna dapat dengan mudah beralih ke bagian
situs web lain. Untuk membantu Anda mengetahui bagaimana ini mungkin, kami
sarankan Anda memikirkan situs web mode yang menangani pria dan wanita.
Tata
letak mendukung 2 bagian berbeda dalam situs web, satu didedikasikan untuk
pakaian untuk pria, yang lain didedikasikan untuk pakaian untuk wanita.
Pemisahan tata letak menyajikan konten fungsional, sangat berguna untuk 2
audiens target yang berbeda.
4.
Menggunakan Layout Non-standar.
Sementara
beberapa tata letak mengikuti jalur tradisional, dengan tujuan menyajikan
fungsionalitas yang terbaik, tata letak lain menggunakan desain dan struktur
yang berani, dengan tujuan memberi dampak pada pengguna. Melanggar cetakan
berarti pengaturan elemen yang tidak terduga dalam halaman web, dan pengalaman
yang dipicunya menonjol di lautan situs web standar, sehingga pengguna tidak
dapat tidak mengingat situs web Anda.
5. Buat
Ketegangan Visual untuk Tata Letak Merangsang yang Menarik
Dalam
desain web, ketegangan visual menarik perhatian pengguna dengan memfokuskannya
pada poin-poin utama situs web. Ketegangan visual muncul dengan kontras ruang,
warna atau luminositas, dan mudah terlihat jika terjalin dalam keseimbangan
elemen yang sempurna secara keseluruhan.
Perannya
adalah untuk secara visual merangsang pengguna untuk menghentikan rutinitas web
surfer dan memproses informasi di situs web dengan cara yang baru.
6. Gunakan
Titik Fokus Untuk Menarik Perhatian Ke Elemen Tertentu
Tombol
ajakan bertindak dapat menjadi titik fokus. Sebuah gambar bisa menjadi titik
fokus. Judul juga bisa menjadi titik fokus. Itu semua tergantung pada bagaimana
mereka mengintegrasikan ke dalam tata letak situs web, sehingga mereka menjadi
tempat menarik terbesar di situs web, yang menarik perhatian pengguna.
Titik
fokus akan membuat pengguna setengah jalan menuju tujuannya. Pengguna
akan memusatkan perhatian mereka pada titik fokus tersebut dan lebih cenderung
mengambil tindakan yang Anda inginkan. mengambil.
7. Desain
tata letak yang mencapai tujuan situs web
Ini
adalah praktik terbaik bahwa, sebelum mulai mendesain tata letak/untuk
menelusuri templat tata letak, Anda harus menentukan apa tujuan situs web itu.
Mereka mungkin menjual produk, mengumpulkan lalu lintas, atau hanya memikat
pengguna dengan beberapa karya seni. Tata letak situs web harus dipilih
berdasarkan tujuan situs web. Ini akan memicu perilaku pengguna tertentu yang
mengarah pada penyelesaian tujuan tersebut.
8. Tata
letak yang menceritakan sebuah kisah
Rancang
tata letak/cari tata letak sehingga sesuai dengan pesan yang harus Anda
kirimkan. Area bagian harus bersatu untuk menceritakan kisah yang lengkap.
Setiap elemen dalam rantai ini adalah bab lain dalam cerita Anda.
Penggunaan
berbagai macam format gambar pada desain grafis berbasis web.
Raster
Image Files
Raster
adalah format gambar yang paling umum dan banyak ditemukan di internet.
Gambar-gambar dalam tipe ini dibentuk dari serangkaian titik-titik kecil atau
disebut dengan piksel. Nah jika Anda melihat gambar Raster hitam putih,
misalnya, gambar tersebut sebenarnya adalah kumpulan titik-titik yang memiliki
warna hitam dan putih.
Banyaknya
piksel dalam format Raster akan menentukan resolusi suatu gambar, baik itu
tinggi maupun rendah. Sayangnya karena dibentuk dari susunan piksel, format
Raster cenderung statis dan bergantung kepada resolusi, sehingga menjadi blur
ketika diperbesar.
Dalam
format Raster juga dikenal adanya lossless dan lossy compression. Dengan skema
lossless compression, Anda bisa memperkecil ukuran gambar tanpa mempengaruhi kualitasnya.
Sebaliknya, gambar yang tergolong ke dalam lossy compression akan berkurang
kualitasnya jika diperkecil.
Adapun
beberapa format gambar yang masuk ke dalam kategori Raster diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. PNG
(Portable Network Graphics)
PNG
adalah salah satu format terpopuler yang bisa menampilkan gambar dengan latar
belakang transparan. Format ini banyak digunakan untuk membuat infografis,
banner, chart, logo, ilustrasi, komik, dan banyak produk grafis lainnya.
Selain
itu, PNG juga mendukung lossless compression dan menawarkan warna yang tajam.
Sayangnya, format ini cenderung mempunyai ukuran yang besar dan hanya bisa
disimpan dalam mode RGB.
2.
JPEG/JPG (Joint Photographic Experts Group)
JPEG
adalah format yang paling banyak digunakan di internet. Beberapa platform
sosial media seperti Facebook dan Instagram bahkan secara otomatis akan
mengubah format gambar yang diunggah menjadi JPEG.
Yang
paling spesial, JPEG kompatibel dengan berbagai browser, image viewers, dan
berbagai editor software; serta mempunyai ukuran file yang kecil. Namun sisi
kekurangannya adalah, JPEG masuk ke dalam tipe lossy compression, sehingga
kualitasnya akan menurun jika diperbesar.
3. GIF
(Graphics Interchange Format)
Sering
melihat gambar GIF di sosial media? Ya, GIF dikenal karena kemampuannya dalam
menampilkan animasi yang menarik dan kekinian, sehingga banyak digunakan dalam
strategi social media marketing.
Kabar
baiknya, GIF mempunyai ukuran file yang kecil, mendukung mode transparan, dan
termasuk ke dalam lossless compression. Namun di sisi lain, format ini
sayangnya tidak dibekali dengan kualitas gambar yang tinggi serta mempunyai
dukungan warna yang terbatas.
4. TIFF
(Tagged Image File Format)
Dengan
kualitas gambar yang sangat tinggi, TIFF banyak digunakan dalam industri cetak
maupun penerbitan. Tapi ingat, jangan pernah menggunakan format ini untuk web;
karena selain tidak kompatibel dengan berbagai browser, TIFF juga mempunyai
ukuran file yang besar.
5. PSD
(Photoshop Document)
PSD
adalah format file gambar yang dibuat maupun disimpan di aplikasi Adobe
Photoshop. Uniknya, PSD bisa diubah ke format lain seperti JPEG dan PNG. Namun
sayangnya, format ini tidak bisa dilihat dari browser maupun aplikasi image
viewers, sehingga tidak disarankan untuk konten web.
Selain
kelima format file di atas, beberapa format lainnya seperti WebP, BMP (Bitmap),
Raw, Exif (Exchangeable image file format), ICO, dan HEIF (High Efficiency
Image File Format) juga termasuk ke dalam kategori Raster.
Vector
Image File Formats
Gambar-gambar
dalam format Vektor dihasilkan dari titik, garis, maupun kurva berdasarkan
formula matematis dalam komputer. Itulah mengapa setiap bentuk dan warna yang
dihasilkan dari susunan-susunan vektor tidak terikat pada piksel; sehingga
dapat diperbesar tanpa mempengaruhi kualitas atau resolusinya.
Beberapa
format gambar yang termasuk ke dalam kategori Vector antara lain:
1. SVG
(Scalable Vector Graphics)
SVG
merupakan format grafis berbasis XML (Extensible Markup Language) dan banyak
digunakan untuk membuatkan ilustrasi, diagram, logo, ikon, hingga animasi untuk
website. Kabar baiknya, SVG menawarkan ukuran file yang kecil dan dapat diakses
dari berbagai web browsers.
2. AI
(Adobe Illustrator)
AI
merupakan format gambar yang dihasilkan dari aplikasi Adobe Illustrator. Format
AI memang tidak bisa diunggah secara langsung untuk web. Tapi kabar baiknya,
Anda bisa terlebih dahulu mengubahnya menjadi format lain seperti JPEG, PNG,
dan GIF; sehingga pada akhirnya tetap bisa dimanfaatkan untuk konten web.
Berbeda dengan PSD, AI bisa ditingkatkan atau dikurangi skalanya tanpa
mengurangi kualitasnya.
3. PDF
(Portable Document Format)
Sering
membuat dan mengunduh file PDF? Nah, format ini juga termasuk ke dalam kategori
Vector dan bisa digunakan untuk menampilkan ilustrasi, poster, desain sampul,
serta konten grafis lainnya. Menariknya, Anda juga bisa menambahkan animasi,
tombol call-to-action, serta elemen-elemen lainnya dalam PDF. Biasanya, PDF
hanya dijadikan lampiran atau pelengkap konten website dalam file terpisah, dan
tidak bisa ditampilkan secara langsung layaknya JPEG maupun PNG.
Tidak
hanya tiga format tadi, beberapa format seperti EPS (Encapsulated Postscript)
dan CGM (Computer Graphics Metafile) juga termasuk ke dalam kategori Vector.
Sumber:
https://colibriwp.com/blog/website-layout-design-ideas/
https://qwords.com/blog/format-gambar/
Komentar
Posting Komentar